Anemia pada Kucing

Anemia merujuk istilah kedokteran yang berarti kurangnya sirkulasi sel darah merah (RBC) atau Haemoglobin (Hb) atau keduanya. Kekurangan kedua kompenen tersebut didalam sirkulasi darah dapat menyebabkan gangguan fungsi organ, karena sel darah merah berfungsi mengangkut dan menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Gusi berwarna pucat (Sumber: vcahospitals.com)

Pada kucing terdapat dua tipe Anemia yaitu Regenerative Anemia dan Non-regenerative Anemia. Menurut Dr Caroll, dikutip dari petMD,”Regenerative anemia lebih umum menyerang kucing yang lebih muda dan non-regenerative anemia lebih umum menyerang kucing yang sudah lanjut usia.”

  • Regenerative Anemia. Anemia ini disebabkan oleh kehilangan darah mendadak atau akut. Penyebabnya dapat dikarenakan adanya parasit, cedera, infeksi, penyakit autoimun, keracunan makanan/obat, atau penyakit seperti kanker.
  • Non-regenerative Anemia. Tipe yang satu ini disebabkan oleh penyakit kronis yang menyerang sistem organ seperti kegagalan fungsi ginjal.

Apa saja gejala yang perlu diwaspadai?

Gejala yang paling mudah untuk mendeteksi anemia adalah tubuh lemas dan gusi berwarna putih atau merah muda pucat. Selain itu kucing yang terkena anemia akan mudah lelah, terlihat seperti kehilangan stamina, serta kehilangan nafsu makan. Pada beberapa kondisi, anemia juga menyebabkan suhu tubuh Si Puss menurun. Tes laboratorium akan mempermudah kita untuk mengetahui apakah Si Puss terkena anemia atau tidak.

(Baca juga: Data Fisiologi Kucing)

Bagaimana cara mendiagnosa Anemia?

Dokter hewan akan melakukan beberapa test laboratorium untuk dapat mendiagnosis adanya anemia. Beberapa cek darah akan dilakukan dalam satu rangkaian tes yang disebut sebagai Complete Blood Cell Count (CBC). Salah satu yang paling umum adalah tes hematokrit atau Packed Cell Volume (PCV). Pada tes ini, sampel darah yang diambil akan dipisahkan dengan plasma darah kemudian dihitung jumlah sel darah. Dalam keadaan normal, sel darah merah berjumlah sekitar 24%-40% dari total volume darah kucing. Apabila PCV berjumlah kurang dari 25%, maka Kucing tersebut positif terkena anemia. Test darah lain yang umum adalah tes Haemoglobin dan tes penghitungan sel darah merah.

Pengobatan

Apabila anemia tidak disebabkan oleh penyakit kronis, maka anemia dapat diobati dengan transfusi darah maupun vitamin. Namun menentukan penyebab anemia pada Si Puss juga sangat penting. Contohnya jika Si Puss terkena regenerative anemia dikarenakan parasit darah. maka Dokter Hewan akan memberikan obat untuk membunuh parasit penyebab anemia.

Jika Si Puss mengalami kegagalan fungsi ginjal, maka Dokter Hewan akan menyarankan kalian agar Si Puss mendapat perawatan hormon jangka panjang. “Dengan penyakit ginjal, kamu mencoba untuk menjaga jumlah darah stabil di 20-an untuk memelihara kualitas hidup (yang lebih baik-red),” kutip Dr. Lund dari petMD.

Anemia juga bisa disebabkan oleh penyakit autoimun, dimana tubuh menyerang sel darah yang sehat. Biasanya dokter hewan akan memberikan resep obat steroid untuk mencegah kehilangan sel darah merah.

Anemia bisa berakibat fatal terhadap nyawa Kucing. Sebagai contoh, anemia yang dikarenakan oleh Feline Leukemia dapat menyebabkan kematian. Kasus anemia akut seperti kehilangan darah tiba-tiba dikarenakan kecelakaan atau cedera juga sangat berbahaya.

Nah kalau kalian mencurigai Si Puss terkena Anemia, sebaiknya langsung bawa Si Puss ke dokter hewan terdekat ya. Karena semakin cepat diketahui penyebabnya, semakin cepat juga jiwa Si Puss dapat tertolong.

Sumber: petmd.com & vcahospitals.com

Tinggalkan komentar