Pertolongan Pertama Pada Kucing Sakit yang lemas

Si Puss tiba-tiba lemas? Coba lihat dulu apakah Si Puss lemas karena sakit atau stress. Stress karena perubahan lingkungan dapat menyebabkan Si Puss kehilangan nafsu makan hingga lemas. Sebelum kalian berasumsi Si Puss sakit, coba cari tahu dulu apa penyebab Si Puss lemas, apakah karena sakit atau karena stress? (Baca juga: Kucing kamu tiba-tiba lemas? Cari tahu disini apa penyebabnya…)

Nah kalau kalian sudah tahu kira-kira apa penyebabnya, berikut ini yang perlu kalian sediakan sebelum pertolongan pertama dilakukan:

    1. Syringe tanpa suntikan atau sendok teh/kecil. Gunanya untuk mempermudah mencekok Si Puss. Jangan pakai sendok yang terlalu besar, karena dapat melukai dinding mulut bagian atasnya atau bahkan menyebabkan Si Puss tersedak.
    2. Tissue atau Tissue basah antiseptik. Dapat digunakan untuk membersihkan mulut Si Puss yang habis di cekokin atau membersihkan bagian dubur karena Si Puss diare.
    3. Handuk atau kain tebal. Gunanya untuk alas tidur si kucing biar hangat.
    4. Kandang. Kalau Si Puss sudah positif sakit, sebaiknya dimasukkan ke dalam kandang. Apalagi apabila Si Puss positif terkena virus yang mudah menular seperti virus FIP atau FPV (Feline Panleukopenia Virus). Sehingga kucing-kucing kalian yang ada didalam rumah tidak tertular kucing yang sedang sakit. Selain itu, kita lebih mudah mengontrol Si Puss apabila dimasukkan ke dalam kandang.
    5. Lampu pijar (max.15 watt agar tidak terlalu panas) atau pet heating pad. Gunanya untuk penghangat, di taruh di dalam kandang bersama handuk/kain tebal. Kalau kalian bingung seperti apa pet heating pad, coba check Instagram Tammy (Klik disini) untuk review Tammy mengenai pet heating pad.
    6. Rectal Thermometer. Apabila Si Puss terkena demam/suhu tubuh turun, sebaiknya periksa suhu tubuh si Puss setiap 1-2 jam sekali, untuk melihat apakah ada perubahan suhu tubuh. Lalu catat suhu tubuh Si Puss setiap pemeriksaan, agar kalian dapat mengkontrol apakah Si Puss sudah membaik atau belum…
    7. Larutan Oralit. Kalian bisa membuat larutan oralit sendiri untuk kucing yang dehidrasi, yaitu dengan perbandingan 1:2; 1 sendok teh garam di campur 2 sendok teh gula merah, lalu aduk sama air hangat-hangat kuku. Jangan khawatir bulu Si Puss rontok, karena pada dasarnya memang kucing butuh garam untuk menyeimbangkan ion tubuh dan membantu fungsi organ… Bahkan, makanan kucing komersil pun masih mengandung garam dengan konsentrasi rendah.
      Ini merupakan salah satu komposisi makanan kucing yang diperjual-belikan di Indonesia. Makanan kucing komersil masih mengandung garam seperti sodium, natrium dan klorida.
    8. Bubur beras merah instant untuk bayi. Sebagai campuran makanan apabila Si Puss mengalami cat anorexia. Dulu yang menyarankan bubur beras merah instant sebagai campuran makanan itu Dokter Hewan di Laras Satwa, Tangerang.
    9. Pet milk atau Susu formula khusus kucing. Dapat diberikan ketika Si Puss keracunan obat.
    10. Wet food atau makanan kaleng basah. Kucing yang sedang diare sebaiknya diberi makanan kaleng basah khusus kucing. Ada beberapa merek yang dianjurkan seperti Royal Canin atau Prescription Diet.
    11. VCO atau Virgin Coconut Oil. Manfaatnya bisa bermacam-macam, tergantung kasusnya. Tammy pernah kasih ke Kucing Tammy yang kena scabiesis, supaya kulitnya enggak kering dan lecet… Penggunaan VCO untuk kucing dengan poop berdarah juga disarankan oleh Dokter Hewan di Laras Satwa, Tangerang.
    12. Pinset. Alat ini kalian gunakan kalau bayi kucing terkena kutu atau parasit. Karena kalau kalian ambil pakai jari agak susah. Pinset akan mempermudah kalian mengambil kutu di tubuh bayi kucing.
Setelah ini kita lanjut ke pertolongan pertamanya. Namun, pertolongan pertama ini bukan OBAT yang dapat menyembuhkan Si Puss. Pertolongan Pertama ini hanya dilakukan apabila kita dalam keadaan ketika kita tidak bisa segera membawa Si Puss ke Dokter Hewan. Apabila gejala berlanjut selama 2x24jam, sebaiknya kalian menyisihkan waktu untuk segera membawa Si Puss ke Dokter Hewan.
Sekarang Tammy akan bagi Pertolongan Pertamanya menjadi beberapa bagian tergantung gejala dan penyakitnya. Pertolongan pertama ini berdasarkan pengalaman Tammy dan juga saran dari beberapa Dokter Hewan.
  • Cat Anorexia atau kehilangan nafsu makan dapat berakibat fatal apabila Si Puss dibiarkan tidak makan selama berjam-jam bahkan berhari-hari. Campurkan bubur beras merah instant untuk bayi dengan wet food. Usahakan dibuat lebih cair agar kita lebih mudah mencekoki Si Puss yang tidak mau makan. Wet food yang disarankan adalah makanan seperti Prescription diet a/d yang berguna untuk menambah nafsu makan.
  • Poop berdarah bisa diakibatkan oleh usus yang luka, sehingga darah menempel pada Poop Si Puss. Satu jam sebelum makan, cekokin Si Puss dengan 1-2 sendok teh VCO. Gunanya untuk melapisi saluran pencernaan Si Puss yang luka sebelum Si Puss makan. Berikan makanan kaleng basah. Jauh lebih baik apabila kalian memberikan makanan basah khusus untuk digestive care atau perawatan pencernaan seperti Prescription diet i/d. 
  • Muntah dan Diare bisa mengakibatkan Si Puss terkena Dehidrasi. Setelah Muntah/Diare, cekoki Si Puss dengan air yang cukup dan oralit sekitar 50-100ml (tergantung umur kucing). Apabila muntah dan diare disertai cat anorexia, maka kalian harus selalu siap sedia untuk mencekoki Si Puss dengan makanan setiap 3-4 jam sekali. Kemudian bawa ke dokter hewan agar Si Puss mendapatkan perawatan intensif serta obat-obatan yang dapat menyelamatkan nyawa si Puss.
  • Cacingan pada bayi kucing atau kucing yang masih kecil (dibawah 4 bulan) sebaiknya dibawa ke dokter hewan. Apalagi kalau kucing tersebut underweight atau berat badannya terlalu ringan. Pemberian obat cacing yang melebih dosis atau aturan pakai dapat berbahaya. Karena menurut Dosen Tammy, obat cacing itu biasanya semacam senyawa yang menghancurkan protein tubuh cacing, sehingga apabila overdosis akan mengakibatkan usus Si Puss bolong.
  • Kutuan pada bayi kucing bisa ditanggulangi dengan menyediakan air sirih. Air sirih tidak dapat membunuh kutunya, namun kutu dapat tertidur sehingga mempermudah kita untuk mengambil kutu itu. Mandikan bayi kucing dengan air sirih hangat-hangat kuku… Ambil kutu-kutu yang ‘tertidur’ dengan pinset, matikan kutu yang sudah diambil dengan cara memencet bagian tubuhnya dengan kuku.. Lap Bayi Kucing dengan handuk, kemudian gunakan hairdryer untuk mengeringkan…
  • Anemia pada bayi kucing dapat berbahaya. Anemia pada bayi kucing bisa disebabkan oleh kutu/cacing. Berikan oralit serta susu formula tambahan pada bayi kucing yang mengalami anemia. Anemia pada kucing dewasa sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter hewan. (Baca juga: Anema pada kucing)
  • Suhu badan turun dapat ditanggulangi dengan memasukkan Si Puss ke dalam kandang. Alasi kandang dengan handuk/kain tebal… Kemudian kita bisa menaruh lampu pijar sebagai penghangat atau memasang pet heating pad. 
  • Demam pada kucing dewasa maupun kucing kecil selain pertanda perubahan cuaca, bisa juga pertanda adanya infeksi di dalam tubuh Si Puss. Jangan berikan obat analgesik seperti ibuprofen, paracetamol atau acetaminophene kepada Si Puss yang sedang Demam! Karena obat-obatan tersebut racun dan dapat menyebabkan Si Puss meninggal. (Baca juga: Perhatian! Obat, makanan dan tanaman ini berbahaya untuk kucing.) Cekoki Si Puss dengan air setiap 3-4 jam sekali. Pada malam hari, masukkan Si Puss ke dalam kandang dengan penghangat (lampu pijar/pet heating pad). Bawa segera ke dokter hewan segera apabila suhu tubuh (rektal) diatas 41 derajat… (Baca juga: Data Fisiologi Kucing)
  • Beberapa gejala lain seperti Sariawan, Benjolan yang tidak normal atau perut menggembung tapi tidak hamil, sebaiknya langsung dibawa ke dokter hewan. Karena gejala-gejala ini kemungkinan virus yang mematikan atau tumor ganas yang harus diangkat dengan operasi.
BONUS TIPS! 
  • Jangan kasih Si Puss obat manusia ya…
  • Si Puss yang lemas karena sakit boleh dikasih vitamin seperti Nutriplus Gel sebagai tambahan nutrisi maksimal 3x sehari…
  • Jangan memberikan kuning telur mentah, karena Si Puss yang sedang sakit dapat terjangkit bakteri Salmonella dari kuning telur mentah. Dan hal ini dapat memperburuk kesehatan Si Puss.
 
Okeeeee…. Segitu dulu dari Tammy mengenai pertolongan pertama… Sekali lagi, setelah pertolongan pertama diatas, Si Puss langsung dibawa ke Dokter Hewan ya… Terima kasih sudah setia menjadi pembacanya Tammy =^ㅅ^= Silahkan follow FB Fanpage Tammy (Klik disini) atau pantengin terus komunitas-komunitas cat lovers di Jakarta, mana tau Tammy nongol pakai baju hitam-hitam. See you again cat lovers xoxo ♥♡♥♡♥♡♥♡

Kucing kamu tiba-tiba lemas? Cari tahu disini apa penyebabnya…

Tiba-tiba kamu melihat Si Puss lemas dan kehilangan semangat? Lemas atau lethargy pada Kucing bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Sebelum kalian pergi ke dokter hewan coba cari tahu terlebih dahulu penyebabnya, agar dokter hewan lebih mudah mendiagnosa Si Puss… Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan Si Puss tiba-tiba lemas:

  1. Muntah. Ketika seekor kucing muntah, tubuhnya akan langsung melemah. Apalagi kalau Si Puss muntah berkali-kali, hal ini dapat menyebabkan cat anorexia atau hilang nafsu makan yang memperburuk keadaan Si Puss.
  2. Cat Anorexia atau Nafsu makan berkurang/hilang. Kucing yang nafsu makannya berkurang dapat berbahaya. Baik Hewan maupun Manusia membutuhkan energi lebih banyak ketika tubuh sedang sakit dibandingkan ketika tubuh sedang sehat. Maka itu, cat anorexia jika tidak ditanggulangi dengan cepat, dapat menjadi salah satu penyebab kematian pada kucing yang sakit. Cat anorexia juga dapat disebabkan oleh stress karena perubahan lingkungan seperti ketika kalian pindah rumah bersama Si Puss.
  3. Suhu badan turun secara tiba-tiba. Kucing yang suhu badannya turun, dapat berpotensi terkena hipotermia. Suhu badan yang turun juga bisa pertanda keracunan obat analgesik seperti paracetamol atau pertanda anemia kronis. 
  4. Suhu badan naik/Demam. Demam pada kucing dapat disebabkan oleh cuaca panas atau sakit. Walaupun pada dasarnya suhu tubuh kucing memang panas yang menyebabkan suhunya mudah naik dikarenakan cuaca. (Baca juga: Data Fisiologi Kucing) Namun, kita harus berhati-hati, apabila Si Puss demam karena sakit, biasanya diikuti dengan gejala-gejala lain seperti muntah atau cat anorexia. 
  5. Mencret/Diare atau poop berdarah. Kucing yang sedang diare bisa terkena dehidrasi karena kehilangan banyak cairan. Selain Diare, kamu juga periksa apakah ada darah di poop Si Puss? Kalau ada, maka kemungkinan ada luka pada usus Si Puss yang mengakibatkan terdapat darah pada kotorannya.
  6. Cacingan/Kutuan yang sangat parah. Parasit yang menyerang bayi kucing dibawah umur 2 bulan dapat menyebabkan anemia. Sehingga bayi kucing menjadi lemas. Kalian bisa melihat tanda-tanda anemia dari telapak dan gusi Si Puss, apakah warnanya semakin pucat atau tidak?
  7. Sariawan. Sariawan pada kucing bisa menyebabkan Si Puss malas makan karena dia kesakitan. Tanda-tandanya Si Puss akan mengeluarkan liur berlebihan, dan mulutnya bau busuk. Periksa rongga mulut Si Puss apabila ini terjadi. Sariawan juga merupakan gejala Calicivirus yang mematikan.Sehingga, Sariawan tidak dapat kita anggap remeh.
  8. Benjolan yang tidak normal atau perut menggembung tapi tidak hamil. FIP atau Feline Infectious Peritonitis merupakan salah satu penyakit mematikan yang disebabkan oleh feline coronavirus (FCoV). Salah satu gejalanya ditandai dengan perut yang menggembung. Benjolan yang tidak normal, seperti benjolan di daerah kelenjar susu juga perlu diwaspadai, karena benjolan tersebut bisa jadi merupakan tumor.
  9. Keracunan makanan atau obat. Keracunan makanan atau obat pada kucing dapat menyebabkan anemia yang sangat berbahaya (Baca juga: Anemia pada kucing). Sebaiknya kalian segera membawa Si Puss ke dokter hewan apabila kalian menduga Si Puss tak sengaja memakan sesuatu yang menyebabkan Ia keracunan. 
  10. Heatstroke atau serangan panas atau hipertemia (kebalikan dari hipotermia atau kedinginan). Jalan-jalan bersama Si Puss pada saat car free day memang asyik. Tapi kalian harus berhati-hati apabila membawa Si Puss keluar ketika matahari sedang terik. Karena Kucing juga dapat terkena heatstroke. Menurut Drh. Dharmojono dalam Buku P3K Anjing & Kucingheatsroke dapat dilihat dari gejala-gejala berikut ini; sulit bernafas, muntah, denyut nadi sangat cepat, suhu badan meningkat (41-42 derajat celcius), terengah-engah, lemas bahkan sampai pingsan. Kalau Si Puss terkena heatstroke, segera bawa ke tempat teduh dan siram tubuh serta kepalanya dengan air dingin. Berikan minum air putih yang banyak agar suhu tubuhnya cepat turun. 

Nah apakah kalian sekarang sudah tahu apa yang membuat Si Puss tiba-tiba lemas? Segera bawa ke dokter hewan apabila gejala tidak membaik…

Perhatian: Obat, makanan dan tanaman ini berbahaya untuk kucing!

Beberapa hari lalu Tammy baca thread facebook salah seorang cat lovers di grup pecinta kucing,. Pada thread itu, dia cerita bahwa dia memberikan kucingnya obat flu anak-anak  ke kucingnya (lebih tepatnya obat pereda gejala flu). Menurut dia, kucingnya baik-baik aja dan alhamdulillah sehat sehabis dikasih obat. Yang jadi masalah adalah: obat flu tersebut mengandung PARACETAMOL!!

Padahal Paracetamol itu salah satu obat yang beracun untuk kucing. Kandungan lainnya Epehdrine HCl (Efek samping pada manusia: menaikkan tekanan darah, worst case bisa menyebabkan serangan jantung dan stroke), Gliseril Guaiakolat (expectorant/obat batuk berdahak untuk anak-anak), dan Chlorfeniramin maleat atau kerennya disebut CTM. Nah dia memberikan obat flu-combo ini tanpa konsultasi dengan dokter hewan dulu. Setelah baca thread itu Tammy langsung sweating, serius!

Makanya, kali ini Tammy ingin membahas berbagai macam makanan, tumbuhan dan obat yang beracun bagi kucing. Supaya kalian tahu apa saja yang harus dihindari ketika kalian memelihara kucing.

OBAT-OBAT MANUSIA
Ada berbagai macam obat manusia yang ternyata beracun dan berbahaya bagi kesehatan Si Puss. Obat-obatan berikut ini dapat menyebabkan berbagai macam gangguan kesehatan, bahkan dapat membunuh Si Puss:

Obat pereda nyeri seperti acetaminophen sangat berbahaya dan beracun untu Si Puss.
  • Obat anti-depressan. Obat anti-depressan seperti Alprazolam (Xanax), Venlafaxine (Effexor) etc dapat menyebabkan penurunan tekanan darah, pingsan, lemas, tremor (bergetar), dan kegelisahan.
  • Obat kanker. 
  • Obat pilek. Karena pada umumnya obat pilek (cold relieve symptoms medicine) mengandung pereda nyeri dan anti alergi yang berbahaya untuk kucing.
  • Obat diet. Kebanyakan obat diet mengandung senyawa yang dapat menyebabkan tukak lambung atau tukak usus 12 jari (maag), serta dapat melukai saluran pencernaan kucing.
  • Obat pereda nyeri. Obat pereda nyeri atau bahasa kerennya disebut analgesik sangatlah beracun untuk kucing. Obat ini biasanya digunakan untuk meredakan nyeri atau menurunkan demam. Obat pereda nyeri dapat menyebabkan tukak lambung, kegagalan fungsi ginjal, kerusakan hati, serta menghancurkan sel darah merah Si Puss yang fungsinya membawa oksigen ke seluruh tubuh. Pemberian obat pereda nyeri atau obat yang mengandung obat pereda nyeri sangatlah fatal dan dapat menyebabkan kematian. Contoh obat pereda nyeri: Paracetamol, Ibuprofen, Acetaminophen etc.
  • Pil KB. Pil KB atau obat kontrasepsi pencegah kehamilan dapat menyebabkan keracunan estrogen pada kucing. Pada pemakaian jangka panjang dapat menyebabkan pyometra (rahim bengkak dan bernanah).
  • Antihistamine atau obat anti alergi. Obat anti alergi memiliki sifat racun yang sangat rendah, namun apabila dikonsumsi dalam jumlah besar dapat menyebabkan masalah. Gejala keracunan obat alergi yaitu muntah, lesu, kehilangan koordinasi tubuh, jalan goyah, dan tremor. Tanda-tanda ini akan terlihat 4-7 jam setelah tertelan. Beberapa kucing juga menjadi terlalu bersemangat atau hiperaktif.
MAKANAN MANUSIA
Kadang cat lovers pasti sering memberikan makanan kita kepada Si Puss. Apalagi kalau Si Puss memperlihatkan wajah yang memelas minta makan, siapa yang tidak tergugah untuk berbagi makan siang kita dengan mereka. Tapi, kalian harus tau, ada banyak makanan manusia yang ternyata berbahaya bagi kesehatan Si Puss, berikut ini daftarnya:
  • Alkohol. Walau hanya satu sendok makan, alkohol dapat menyebabkan kerusakan hati dan otak pada kucing.
  • Caffeine (kopi, soda, teh). Kafein dapat menyebabkan tremor otot, nafas semakin cepat, gelisah dan detak jantung tidak normal.
  • Bawang-bawangan (bawang putih, kucai, bawang merah). Bawang terkenal sebagai bumbu penyedap masakan, namun sangat berbahaya bagi kucing. Keluarga bawang-bawangan apabila dimakan dalam jumlah yang cukup besar dapat menyebabkan anemia pada kucing.
  • Coklat. Segala bentuk yang coklat mengandung theobromine, baik dark chocolate, coklat susu, konsentrat coklat atau coklat tanpa pemanis. Konsumsi coklat pada kucing dapat menyebabkan masalah jantung, tremor otot dan kejang. Cokelat juga mengandung kafein yang memperburuk efek theobromine.
Coklat mengandung theobromine yang beracun bagi kucing. Sumber: Google
  • Anggur & Kismis. Anggur dan kismis dapat menyebabkan kegagalan fungsi ginjal. Walaupun dalam jumlah kecil, anggur & kismis tetap dapat membuat Si Puss sakit.
  • Xylitol. Xylitol merupakan pengganti gula yang populer dan banyak ditemukan dalam permen, permen karet dan pasta gigi. Xylitol dapat menaikkan kadar insulin dalam sirkulasi darah Si Puss, yang dapat menyebabkan gula darah menurun. Keracunan xylitol ditandai dengan muntah, lemas dan kehilangan koordinasi tubuh. Selain itu, setelah mengkonsumsi xylitol, kucing bisa kejang-kejang dan selanjutnya terjadi kegagalan fungsi hati.
  • Makanan dengan ragi. Makanan dengan ragi seperti roti berbahaya bagi Si Puss. Ragi dapat menyebabkan gastritis (gas didalam perut) dan menganggu fungsi pencernaan kucing.
TANAMAN YANG BERACUN UNTUK KUCING
 
Orang tua kalian mungkin ada yang senang bercocok tanam atau kalian senang menerima karangan bunga?  Tanaman-tanaman ini dapat menyebabkan iritasi, peradangan/pembengkakan kulit, mulut dan perut. Berikut ini daftar tanaman yang beracun untuk kucing:
  • BungLilies (Lilium sp.) (termasuk daffodil)
 
  • Rumbia atau pohon Sagu (Cycas revoluta)
  • Tulip dan Bunga Daffodil (Tulipa dan Narcissus sp.)
  • Bunga Azalea and Rhododendron (Rhododendron sp.)
  • Bunga Jepun atau Bunga Mentega atau Bunga Oleander (Nerium oleander)
  • Jarak (Ricinus communis)
  • Bunga Cyclamen (Cyclamen sp.)
Bunga Cyclamen yang cantik ini ternyata beracun untuk kucing. Sumber: Google
  • Bunga Kalanchoe (Kalanchoe sp.)
  • Bunga Amaryllis (Amaryllis sp.)
  • Bunga Crocus (Colchicum autumnale)
  • Bunga Krisan (Chrysanthemum sp.)
  • English Ivy (Hedera helix)
  • Peace Lily (Spathiphyllum sp.)
  • Pothos atau tanaman sirih gading kuning (Epipremnum aureum)
  • Schefflera atau tanaman walisanga (Brassaia actinophylla)
 
 
GEJALA KERACUNAN
Ada beberapa gejala keracunan pada kucing yang harus kalian perhatikan, berikut ini gejalanya:
  • Kesulitan bernafas
  • Kebingungan
  • Batuk
  • Depresi
  • Diare
  • Pupil mata membesar
  • Iritasi organ pencernaan (gastrointestinal)
  • Berliur
  • Kejang
  • Gemetaran
  • Iritasi kulit
  • Tremor
  • Muntah
  • Lesu atau lemas
 
 
PERTOLONGAN PERTAMA
  1. Apabila kalian curiga Si Puss keracunan makanan, obat atau tumbuhan diatas, cari tahu berapa banyak yang sudah termakan Si Puss.
  2. Berikan susu khusus kucing sebagai pertolongan pertama apabila racun termakan.
  3. Segera hubungi dan bawa Si Puss ke dokter hewan terdekat, dan konsultasikan keracunan yang terjadi. Terutama apabila Si Puss memperlihatkan gejala muntah berkali-kali dan kejang-kejang.
Baiklaaahh…. ^^;
Segitu dulu informasi mengenai obat, makanan dan tanaman yang beracun untuk kucing. Bagi cat lovers yang punya pertanyaan silahkan add LINE Tammy @muw2613t. Terima kasih banyak buat kawan-kawan cat lovers yang sudah follow twitter dan LINE Tammy :3 Semoga kucing-kucing kalian sehat terus…
See you next time!

Sumber: dari berbagai sumber media perawatan hewan, petmd.com

Bulu kucing berbahaya, mitos atau fakta?

Hello Cat lovers!

Sudah lama tak bersua T^T
Tammy sibuk mencari nafkah supaya bisa makan Sashimi salmon, maaf ya kawan-kawanku semua.

Tapi kali ini Tammy ingin bercerita…
Beberapa hari yang lalu Tammy melamar pekerjaan di sebuah website portal informasi medis sebagai penulis konten website mereka. Lalu, HRD mereka menghubungi Tammy dan memberikan Tammy beberapa tugas untuk dikerjakan sebagai test. Kemudian seekor kucing ganteng berbulu lebat berwarna hitam dengan taring mencuat lewat… Oooppss maaf salah fokus wkwkkwkw

Maksudnya setelah itu Tammy membaca beberapa artikelnya dan ada satu artikel yang ingin Tammy bantah, tentang bulu kucing berbahaya. Menurut portal informasi medis tersebut, bulu kucing dapat menyebarkan Toxoplasmosis melalui air liur yang menempel di bulu. Nah sebenarnya itu dapat disanggah loh. Toxoplasmosis bisa menyebar melalui bulu hanya kalau feces Si Puss yang terinfeksi oleh Toxoplasmosis menempel pada bulu. Karena Toxoplasmosis disebarkan melalui feces atau poop.

Bukan hanya kucing saja yang dapat menyebarkan Toxoplasma. Hewan lain seperti tikus, unggas bahkan anjing juga bisa terjangkit protozoa ini dan menularkannya ke manusia. Sebenarnya bahaya dari bulu kucing ini hanya menyebabkan alergi, itupun hanya dapat terjadi apabila kita memiliki alergi terhadap bulu hewan. Selain itu, kucing juga menyebarkan penyakit lain seperti ringworm dan scabiesis apabila lingkungan tempat tinggal kita tidak kita jaga kebersihannya.

Nah berikut ini tips untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut diatas:

1. Jangan biarkan rumah kalian kotor, apalagi lembab!
Rumah yang lembab dan kotor itu sarangnya berbagai macam penyakit. Kucing yang terkena ringworm biasanya diakibatkan karena Si Puss suka berdiam ditempat lembab dan kotor. Jadi kalian sebagai manusia harus rajin bersih-bersih. Selain itu rumah yang lembab juga tempat bersarangnya berbagai macam penyakit loh…

2. Jangan biarkan kucing dalam rumah kontak dengan kucing diluar rumah.
Kucing diluar rumah, baik yang liar maupun setengah liar, bisa jadi perantara protozoa Toxoplasma gondii yang terkenal itu. Kucing yang didalam rumah baiknya stay di dalam, jangan dibiarkan kontak atau bersentuhan atau kawin dengan yang diluar, karena bisa menjadi salah satu faktor penyebab mereka tertular Toxoplasmosis. (Baca juga: Toxoplasmosis dan Pencegahannya)

Lalu, kucing yang ada baik didalam maupun diluar rumah sebaiknya diberikan pakan dan air minum yang sudah matang. Makanan dan air minum mentah juga bisa menyebarkan Toxoplasmosis loh. Kalian juga sebagai manusia jangan suka minum atau makanan mentah. Cuci yang bersih semua sayur yang akan dikonsumsi mentah.

3. Alergi
Sebelum memelihara kucing sebaiknya kalian harus terlebih dahulu mengetahui kalian memiliki alergi. Kalian bisa melakukan tes laboratorium untuk memastikan bahwa kalian tidak memiliki alergi terhadap bulu hewan. Kalau masih ingin memelihara kucing, Siberian, Bengal dan Balinese merupakan ras kucing yang hypoallergenic atau tidak menimbulkan reaksi alergi.

CMIIW. Segitu dulu Tammy tumpahkan kekesalan Tammy.
Tunggu aksi Tammy selanjutnya dan jangan lupa join Tammy di Cat Lovers Jakarta Meetup dari meetup.com untuk sharing-sharing gratis mengenai masalah kucing.

Selamat sore semuanyaaa… Semoga pussnya sehat terus :3

Penyakit Sistem Pernafasan Kucing – Calicivirus

 Hi cat lovers~~~
Udah lama Tammy ga blogging. Jadi ceritanya salah satu follower Tammy (@NymsBemby) memberikan himbauan kalau sekarang lagi musim calicivirus, dan kucingnya sendiri baru meninggal karena calicivirus. Emang sih beberapa hari yang lalu, di tempat Tammy biasa nongkrong ada juga kucing yang baru meninggal kena calici.. Jadi apa itu calicivirus? Check it out!
 

Penyakit ini biasa menyerang kucing, menyebabkan gangguan pernafasan, luka sekitar bibir dan mulut seperti sariawan (ulkus oral), kadang disertai sakit persendian. Penyakit ini menyebabkan flu yang agak berat tetapi jarang menyebabkan komplikasi serius
.
Calicivirus termasuk salah satu penyebab gangguan pernafasan pada kucing. Penyakit saluran pernafasan bisa disebabkan sekelompok virus dan bakteri seperti Virus Feline Rhinotracheitis dan bakteri Chlamydia (sekarang Chlamydophila). Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan pilek dan mata berair. Calicivirus dan rhinotracheitis menyebabkan sekitar 85-90% dari seluruh penyakit pernafasan pada kucing.
Calicivirus tersebar di seluruh dunia dan dapat menyerang semua ras kucing. Vaksinasi telah mengurangi kejadian dan keparahan gejala klinis penyakit ini.
Calicivirus mempunyai beberapa strain, strain tertentu menyebabkan gejala yang berbeda seperti luka (ulkus) pada telapak kaki dan mulut. Sebagian besar gejala yang muncul biasanya suara menjadi serak, dan hilangnya nafsu makan.

Penyebaran virus
Penyebaran virus ini biasanya dengan kontak melalui air liur, cairan yang keluar dari hidung dan mata dan kadang kadang melalui kotoran kucing yang terinfeksi.
Virus  ini tahan terhadap berbagai desinfektan dan dapat bertahan di luar tubuh kucing hingga 8-10 hari. Banyak kucing yang telah sembuh tetap dapat menularkan penyakit ini meskipun tidak menunjukkan gejala sakit.
Virus ini sering menyerang kucing muda (kitten), rumah/tempat dengan jumlah kucing banyak dan tempat penampungan hewan. Wabah biasanya terjadi pada kandang/populasi kucing yang padat, ventilasi kurang baik, kandang yang kurang bersih, nutrisi kurang dan suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
 
Tanda-Tanda kucing terserang calicivirus
Penyakit ini berkembang secara cepat dan tiba-tiba. Kucing yang tadinya terlihat sehat bisa saja besoknya terlihat lesu dan sakit.
Tanda-tanda kucing sakit yang umum berupa bersin (tidak sebanyak Feline Rhinotracheitis), batuk, pilek, cairan berlebih dari mata dan hidung. Luka (ulkus) seperti sariawan pada hidung, mulut, lidah atau bibir yang menyebabkan kucing tidak mau makan karena kesakitan saat mengunyah makanan. Kadang-kadang ulkus juga terjadi di sela-sela cakar.  Demam tinggi, sulit bernafas akibat radang paru-paru (pneumonia)
 
Penanganan kucing sakit
Konsultasikan penanganan dan obat yang tepat dengan dokter hewan anda. Isolasi kucing yang sakit, jauhkan dari kucing lain, sebaiknya ditempatkan di ruangan yang terpisah aliran udaranya  dari kucing lain yang sehat. Beri makanan yang lunak, suapi bila kucing tidak mau makan. Beri nutrisi yang baik, bersihkan kotoran pada mata dan hidung. Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri.  Pada kasus penyakit yang berat diperlukan rawat inap dan infus.

Tips Tammy: Berikan campuran prescription diet A/D & bubur beras merah bayi instant (untuk tambahan kalori). Multivitamin bisa menggunakan Curcuma plus atau Biolysin (Sekitar 1-2ml tergantung anjuran dari dokter dan berat badan) 🙂

Pencegahan
Satu-satunya cara pencegahan adalah vaksinasi kucing secara teratur setiap tahun. Meskipun tidak 100 % melindungi kucing dari penyakit, kucing yang sudah divaksinasi mempunyai kemungkinan sembuh yang lebih tinggi dan cepat.
 

Segitu dulu Informasi tentang Calicivirus..
Kalau ada pertanyaan langsung mention Tammy di twitter @blackcat1366 (jangan comment kesini ya, terutama yg urgent, soalnya tammy jarang check blog).
Tetep pantengin timeline tammy di twitter, bakal ada lebih banyak lagi info, tips dan juga cerita-cerita yang bakal Tammy share ke kalian semua. Plus buat cat lovers yang punya cerita/pengalaman menarik tentang kucing, share ke Tammy dengan mengirimkan cerita kalian ke e-mail little.bcat@gmail.com. Jangan lupa cantumin alamat twitter kamu juga!
Dan juga terima kasih banyak buat kawan-kawan cat lovers yang udah follow Tammy, selalu mantengin timeline Tammy, dan juga yang udah nemenin tammy mention-mention’an malem-malem. Hahaha.. Semoga info & tipsnya bermanfaat buat cat lovers semua~~~ CMIIW~ Have a wonderful week cat lovers! Meeeooww~~ :3

 

Sumber: drh. Neno Waluyo S.

Repost from :
http://www.kucingkita.com/penyakit-kucing/feline-calicivirus-penyakit-menular-pada-kucing