Jangan mau tertipu dengan branding Premium pada Makanan Kucing Komersil, kamu juga perlu tahu isi bahan-bahan ini pada Makanan Kucing…

Tammy baru aja pulang dari IIPE (Indonesia International Pet Expo) 2023 dan shock dengan harga makanan kucing/anjing dengan branding Premium dan Super Premium di Indonesia, padahal bahannya ekonomis.

Dilansir dari Pet Fair South East Asia (Link), pangsa pasar Hewan Peliharaan Indonesia telah diproyeksikan akan meningkat hingga tahun 2025 dan di ekspektasikan akan mencapai 1,84 Trilyun per tahun atau dengan kenaikan sekitar 5,1% dari tahun 2021 sampai 2026.

Dengan proyeksi tersebut, sebenarnya sudah memperlihatkan angka pertumbuhan yang lumayan tinggi, terutama dengan adanya tren hewan peliharaan mahal, seperti Ikan Mas Koki import atau bahkan kucing bersertifikat Pedigree. Sehingga, hal ini lah yang menjadi dasar mengapa 90% produk makanan hewan di Indonesia adalah produk impor. Ya tentu saja, para produsen makanan hewan akan melihat pasar Indonesia sebagai pasar yang mumpuni untuk mereka jajaki. Dan karena inilah, para produsen makanan hewan akan lebih memudah mengimpor makanan premium / super premium dengan bahan-bahan yang ekonomis untuk membantu memperluas pasar ke Indonesia.

Makanan Kucing Premium dan Super Premium

Seperti yang pernah Tammy bahas pada artikel di tahun 2012 memang banyak banget nih yang menggunakan branding Premium dan Super Premium (Baca juga : Jenis-jenis makanan kucing). Tidak ada yang salah sih sebetulnya dengan Branding tersebut, namun banyak banget temen-temen cat lovers yang berakhir membeli Dry Food Makanan Super Premium atau Premium dengan harga fantastis, karena percaya harga mahal tersebut memperlihatkan kualitas dari bahan-bahan yang digunakan. Padahal harga mahal tersebut hanyalah strategi branding dari merek-merek Makanan Kucing tersebut. Bahkan lebih dari satu dekade lalu Tammy menemukan kandungan bahan pewarna makanan pada makanan kucing dengan branding Premium yang notabene sudah dikenal oleh Cat Lovers sejak tahun 90’an.

Lantas, bagaimana cara memilih makanan kucing yang bagus? Kalian bisa baca juga artikel yang dulu pernah Tammy tulis: Tips memilih makanan kucing, Tammy juga sudah memperbarui artikel ini sesuai dengan ilmu terbaru. Tapi di artikel kali ini, Tammy akan bahas lebih detail perbedaan beberapa bahan pada makanan kucing yang sering menggunakan strategi branding Premium dan Super Premium di Indonesia. Juga beberapa rekomendasi Merek makanan kucing berdasarkan jenis produknya.

Tammy kutip dari PetMD.com,

“Seringkali menyesatkan ketika makanan hewan diberi label “premium”, “super premium”, “ultra premium”, atau “gourmet”. Apa sebenarnya arti semua ini dan apakah sepadan dengan uang ekstra yang dikeluarkan? Yah, kebanyakan… pelabelannya hanya sekedar hype (tren-red). Produk berlabel premium atau gourmet tidak diharuskan mengandung bahan yang berbeda atau berkualitas lebih tinggi dibandingkan produk lengkap dan seimbang lainnya.”

PetMD.com – Donna Spector, DVM pada Nov. 17, 2009

Bahan kontroversial apa sih yang terkandung pada Makanan Hewan?

Dilansir dari Petmd.com (Link), ketika hewan ternak disembelih bagian dari daging tanpa lemak akan disisihkan untuk konsumsi manusia. Pada bagian hewan ternak yang tersisa atau disebut sebagai Carcass (tulang, organ tubuh, darah, paruh, dan lainnya) yang akan masuk ke dalam makanan hewan, dan umumnya dikenal sebagai bahan “by-products,” “meal”, “by-product meal”, atau yang mirip. Sehingga, pada kesempatan kali ini Tammy berkunjung ke IIPE 2023 untuk melihat langsung berapa banyak sih merek dagang yang menggunakan bahan tersebut dan menjual makanan mereka dengan harga yang WOW… Tentu saja mengejutkan, dari sekian banyak merek makanan kucing, Tammy hanya menemukan tiga merek dagang yang benar-benar menggunakan bahan Premium pada makanan kucingnya, yaitu DAGING segar tanpa by product.

Lalu apa sih Tam carcass ini?

Carcass, sebagai tambahan informasi diatas, dilansir dari PetMD.com, merupakan “sisa” dari industri makanan manusia (Restaurant grease atau minyak restaurant, daging supermarket kadaluarsa, dll) dan bahan “4D” dari hewan ternak (Dead / mati, Dying / sekarat, Diseased / berpenyakit, Disable / cacat) yang juga ditemukan pada makanan hewan melalui proses yang disebut sebagai Rendering. Rendering sendiri di definiskan sebagai proses industri untuk mengekstrak dengan melelehkan agar mengubah sisa jaringan hewan menjadi bahan yang dapat digunakan. Dengan kata lain, proses rendering melibatkan penempatan bangkai ternak dan mungkin “sisa makanan” ke dalam tong besar, menggilingnya dan memasaknya selama beberapa jam. Rendering memisahkan lemak, menghilangkan air, dan membunuh bakteri, virus, parasit, dan organisme menular lainnya. Lemak yang dipisahkan menjadi “lemak hewani” yang masuk ke dalam makanan hewan (misalnya lemak ayam, lemak sapi, dll). Nah sisa padatan protein kering menjadi “Meal ” atau daging “by-product meal” untuk tambahan makanan hewan.

Salah satu alasan produsen makanan hewan menggunakan bahan diatas adalah karena biaya produksi yang lebih murah. Bahan makanan menjadi lebih mudah disimpan dan diangkut oleh produsen makanan hewan. Bahan makanan juga dapat diangkut tanpa didinginkan, jauh lebih baik ketimbang menggunakan whole meat atau daging utuh yang membutuhkan proses pembekuan untuk mencegah pembusukan. Sehingga bahan makanan daging utuh menjadi lebih mahal ketimbang bahan makanan dengan label Meat Meal, By Product, Meat By Product dan ‘Material’.

Selain itu, bahan makanan dengan label Meat Meal, By Product, Meat By Product dan ‘Material’ memperkenakan industri makanan, baik fast moving consumer goods maupun fast moving F&B (restaurant,cafe, dll) untuk mengurangi sampah dalam bentuk bahan makanan mentah atau bahkan bahan makanan yang tidak dapat dikonsumsi oleh manusia secara etis seperti jantung, hati, kepala dan kaki. Sehingga, mengurangi “food waste” atau sampah makanan sisa.

Dikutip dari Truth About Pet Food (Link), “sisa-sisa ini – untuk dijadikan bahan makanan hewan peliharaan dari tepung daging sapi – memiliki sedikit atau tidak ada sama sekali daging otot (daging). Yang tersisa pada dasarnya hanyalah tulang dan organ dalam (yang tidak digunakan untuk konsumsi manusia seperti hati). Hal yang sama juga berlaku untuk bahan makanan ‘daging’ lainnya (seperti Tepung Ayam, atau Tepung Domba). Ada satu lagi bahasa makanan hewan yang dapat dimanfaatkan oleh pemilik hewan peliharaan mengenai bahan makanan berprotein hewani. Pada fasilitas rendering itulah bagian-bagian protein hewani diproduksi”

Dan tentu saja untuk diolah kembali menjadi makanan hewan.

Perbedaan label bahan Meat Meal, By Product, Meat By Product dan ‘Material’

Jadi sebenarnya standarisasi label bahan makanan hewan itu dibuat oleh Association of American Feed Control Officials (AAFCO), untuk memberikan regulasi dan ketentuan khusus pada produsen makanan hewan. Perbedaan label bahan makanan diatas pun telah diatur oleh AAFCO. Berikut ini perbedaanya:

By-products (contoh, chicken by-products or beef by-products): “bagian non-rendered” yang bersih , bagian selain daging, yang berasal dari mamalia yang disembelih. Ini termasuk, namun tidak terbatas pada paru-paru, limpa, ginjal, otak, darah, tulang, jaringan lemak dan lambung serta usus yang dibebaskan dari isinya. Ini adalah cara yang murah bagi perusahaan makanan hewan untuk menjaga kadar protein tetap “tinggi” (walaupun tidak berkualitas tinggi) sekaligus menjaga biaya produksi makanan tetap rendah.

Meat Meal (contoh, lamb meal): dalam contoh ini, seluruh jaringan daging domba, tidak termasuk darah, bulu, kuku, tanduk, sisa kulit, manur (materi organik dari pembusukan hewan mati), isi perut dan rumen yang dimasak (dirender). Setelah dimasak, padatan kering ditambahkan sebagai “bahan makanan” ke makanan hewan.

Meat By-product Meal (contoh, chicken by-product meal): produk sampingan ayam atau chicken by product (didefinisikan di atas) yang dimasak (proses render). Setelah dimasak, padatan kering dapat ditambahkan ke makanan hewan komersil.

Digest: bahan dari mamalia yang dihasilkan dari penguraian kimiawi jaringan daging bersih atau produk sampingannya (“bagian” selain daging). Ini sering digunakan untuk memberi “rasa” daging pada makanan hewan yang tidak mengandung daging asli.

Terus apa dong bedanya dengan bikin makanan sendiri? Yang membedakan adalah kalian tidak perlu repot campur sana sini, karena selain instan, produsen makanan hewan juga melakukan Riset, sehingga makanan hewan komersil juga ada tambahan nutrisi untuk mengimbangi sumber protein dengan kualitas rendah diatas dan membantu mengoptimalkan penyerapan nutrisi. Dan memang produk makanan komersil itu fungsinya adalah INSTAN gaes, biar tidak repot mikirin nutrisi apa yang tepat… HAHAHAHA…. Silahkan elus dada dan dompet ya alias cari yang sesuai budget tapi enggak bikin tekor.

Maka dari itu, Tammy akan kembali kepada pemilik kucing masing-masing, untuk melihat kecocokan maupun ketidak-cocokan ini dilihat dari hasil yang diberikan pada Si Puss. Sayangnya belum ada makanan kucing premium maupun super premium yang diriset dan disesuaikan dengan rata-rata kucing di Indonesia. Itu mungkin sebabnya beberapa dokter hewan juga menyarankan untuk membuatkan makanan rumahan yang kita takar sesuai dengan kebutuhan Si Puss.

Cuma ya itu sih ahahah jangan mau tertipu dengan dengan branding Premium… Belum lagi dengan kandungan karbohidrat yang tinggi sehingga dapat mencetus reaksi alergi, Kanker, Obesitas, Diabetes dan Penyakit Jantung pada Si Puss. Memang dengan tren pasar yang serba instant dan fast-moving yang sekarang ada, kita di dorong untuk cermat memilih dan menjadi pembeli yang cerdas.

Baca Juga: Kenapa kalian harus memilih makanan kucing grain free?

Kalau kalian gimana? Coba ceritakan pengalaman kalian dengan makanan komersil di kolom Komentar atau mention Tammy di Twitter @missblackid.

Sumber:

  • PetMd.com
  • truthaboutpetfood.com
  • petfair-sea.com

Kucing kamu tiba-tiba lemas? Cari tahu disini apa penyebabnya…

Tiba-tiba kamu melihat Si Puss lemas dan kehilangan semangat? Lemas atau lethargy pada Kucing bisa disebabkan oleh berbagai macam hal. Sebelum kalian pergi ke dokter hewan coba cari tahu terlebih dahulu penyebabnya, agar dokter hewan lebih mudah mendiagnosa Si Puss… Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan Si Puss tiba-tiba lemas:

  1. Muntah. Ketika seekor kucing muntah, tubuhnya akan langsung melemah. Apalagi kalau Si Puss muntah berkali-kali, hal ini dapat menyebabkan cat anorexia atau hilang nafsu makan yang memperburuk keadaan Si Puss.
  2. Cat Anorexia atau Nafsu makan berkurang/hilang. Kucing yang nafsu makannya berkurang dapat berbahaya. Baik Hewan maupun Manusia membutuhkan energi lebih banyak ketika tubuh sedang sakit dibandingkan ketika tubuh sedang sehat. Maka itu, cat anorexia jika tidak ditanggulangi dengan cepat, dapat menjadi salah satu penyebab kematian pada kucing yang sakit. Cat anorexia juga dapat disebabkan oleh stress karena perubahan lingkungan seperti ketika kalian pindah rumah bersama Si Puss.
  3. Suhu badan turun secara tiba-tiba. Kucing yang suhu badannya turun, dapat berpotensi terkena hipotermia. Suhu badan yang turun juga bisa pertanda keracunan obat analgesik seperti paracetamol atau pertanda anemia kronis. 
  4. Suhu badan naik/Demam. Demam pada kucing dapat disebabkan oleh cuaca panas atau sakit. Walaupun pada dasarnya suhu tubuh kucing memang panas yang menyebabkan suhunya mudah naik dikarenakan cuaca. (Baca juga: Data Fisiologi Kucing) Namun, kita harus berhati-hati, apabila Si Puss demam karena sakit, biasanya diikuti dengan gejala-gejala lain seperti muntah atau cat anorexia. 
  5. Mencret/Diare atau poop berdarah. Kucing yang sedang diare bisa terkena dehidrasi karena kehilangan banyak cairan. Selain Diare, kamu juga periksa apakah ada darah di poop Si Puss? Kalau ada, maka kemungkinan ada luka pada usus Si Puss yang mengakibatkan terdapat darah pada kotorannya.
  6. Cacingan/Kutuan yang sangat parah. Parasit yang menyerang bayi kucing dibawah umur 2 bulan dapat menyebabkan anemia. Sehingga bayi kucing menjadi lemas. Kalian bisa melihat tanda-tanda anemia dari telapak dan gusi Si Puss, apakah warnanya semakin pucat atau tidak?
  7. Sariawan. Sariawan pada kucing bisa menyebabkan Si Puss malas makan karena dia kesakitan. Tanda-tandanya Si Puss akan mengeluarkan liur berlebihan, dan mulutnya bau busuk. Periksa rongga mulut Si Puss apabila ini terjadi. Sariawan juga merupakan gejala Calicivirus yang mematikan.Sehingga, Sariawan tidak dapat kita anggap remeh.
  8. Benjolan yang tidak normal atau perut menggembung tapi tidak hamil. FIP atau Feline Infectious Peritonitis merupakan salah satu penyakit mematikan yang disebabkan oleh feline coronavirus (FCoV). Salah satu gejalanya ditandai dengan perut yang menggembung. Benjolan yang tidak normal, seperti benjolan di daerah kelenjar susu juga perlu diwaspadai, karena benjolan tersebut bisa jadi merupakan tumor.
  9. Keracunan makanan atau obat. Keracunan makanan atau obat pada kucing dapat menyebabkan anemia yang sangat berbahaya (Baca juga: Anemia pada kucing). Sebaiknya kalian segera membawa Si Puss ke dokter hewan apabila kalian menduga Si Puss tak sengaja memakan sesuatu yang menyebabkan Ia keracunan. 
  10. Heatstroke atau serangan panas atau hipertemia (kebalikan dari hipotermia atau kedinginan). Jalan-jalan bersama Si Puss pada saat car free day memang asyik. Tapi kalian harus berhati-hati apabila membawa Si Puss keluar ketika matahari sedang terik. Karena Kucing juga dapat terkena heatstroke. Menurut Drh. Dharmojono dalam Buku P3K Anjing & Kucingheatsroke dapat dilihat dari gejala-gejala berikut ini; sulit bernafas, muntah, denyut nadi sangat cepat, suhu badan meningkat (41-42 derajat celcius), terengah-engah, lemas bahkan sampai pingsan. Kalau Si Puss terkena heatstroke, segera bawa ke tempat teduh dan siram tubuh serta kepalanya dengan air dingin. Berikan minum air putih yang banyak agar suhu tubuhnya cepat turun. 

Nah apakah kalian sekarang sudah tahu apa yang membuat Si Puss tiba-tiba lemas? Segera bawa ke dokter hewan apabila gejala tidak membaik…

Bulu kucing berbahaya, mitos atau fakta?

Hello Cat lovers!

Sudah lama tak bersua T^T
Tammy sibuk mencari nafkah supaya bisa makan Sashimi salmon, maaf ya kawan-kawanku semua.

Tapi kali ini Tammy ingin bercerita…
Beberapa hari yang lalu Tammy melamar pekerjaan di sebuah website portal informasi medis sebagai penulis konten website mereka. Lalu, HRD mereka menghubungi Tammy dan memberikan Tammy beberapa tugas untuk dikerjakan sebagai test. Kemudian seekor kucing ganteng berbulu lebat berwarna hitam dengan taring mencuat lewat… Oooppss maaf salah fokus wkwkkwkw

Maksudnya setelah itu Tammy membaca beberapa artikelnya dan ada satu artikel yang ingin Tammy bantah, tentang bulu kucing berbahaya. Menurut portal informasi medis tersebut, bulu kucing dapat menyebarkan Toxoplasmosis melalui air liur yang menempel di bulu. Nah sebenarnya itu dapat disanggah loh. Toxoplasmosis bisa menyebar melalui bulu hanya kalau feces Si Puss yang terinfeksi oleh Toxoplasmosis menempel pada bulu. Karena Toxoplasmosis disebarkan melalui feces atau poop.

Bukan hanya kucing saja yang dapat menyebarkan Toxoplasma. Hewan lain seperti tikus, unggas bahkan anjing juga bisa terjangkit protozoa ini dan menularkannya ke manusia. Sebenarnya bahaya dari bulu kucing ini hanya menyebabkan alergi, itupun hanya dapat terjadi apabila kita memiliki alergi terhadap bulu hewan. Selain itu, kucing juga menyebarkan penyakit lain seperti ringworm dan scabiesis apabila lingkungan tempat tinggal kita tidak kita jaga kebersihannya.

Nah berikut ini tips untuk mencegah penyebaran penyakit tersebut diatas:

1. Jangan biarkan rumah kalian kotor, apalagi lembab!
Rumah yang lembab dan kotor itu sarangnya berbagai macam penyakit. Kucing yang terkena ringworm biasanya diakibatkan karena Si Puss suka berdiam ditempat lembab dan kotor. Jadi kalian sebagai manusia harus rajin bersih-bersih. Selain itu rumah yang lembab juga tempat bersarangnya berbagai macam penyakit loh…

2. Jangan biarkan kucing dalam rumah kontak dengan kucing diluar rumah.
Kucing diluar rumah, baik yang liar maupun setengah liar, bisa jadi perantara protozoa Toxoplasma gondii yang terkenal itu. Kucing yang didalam rumah baiknya stay di dalam, jangan dibiarkan kontak atau bersentuhan atau kawin dengan yang diluar, karena bisa menjadi salah satu faktor penyebab mereka tertular Toxoplasmosis. (Baca juga: Toxoplasmosis dan Pencegahannya)

Lalu, kucing yang ada baik didalam maupun diluar rumah sebaiknya diberikan pakan dan air minum yang sudah matang. Makanan dan air minum mentah juga bisa menyebarkan Toxoplasmosis loh. Kalian juga sebagai manusia jangan suka minum atau makanan mentah. Cuci yang bersih semua sayur yang akan dikonsumsi mentah.

3. Alergi
Sebelum memelihara kucing sebaiknya kalian harus terlebih dahulu mengetahui kalian memiliki alergi. Kalian bisa melakukan tes laboratorium untuk memastikan bahwa kalian tidak memiliki alergi terhadap bulu hewan. Kalau masih ingin memelihara kucing, Siberian, Bengal dan Balinese merupakan ras kucing yang hypoallergenic atau tidak menimbulkan reaksi alergi.

CMIIW. Segitu dulu Tammy tumpahkan kekesalan Tammy.
Tunggu aksi Tammy selanjutnya dan jangan lupa join Tammy di Cat Lovers Jakarta Meetup dari meetup.com untuk sharing-sharing gratis mengenai masalah kucing.

Selamat sore semuanyaaa… Semoga pussnya sehat terus :3

Penyakit Sistem Pernafasan Kucing – Calicivirus

 Hi cat lovers~~~
Udah lama Tammy ga blogging. Jadi ceritanya salah satu follower Tammy (@NymsBemby) memberikan himbauan kalau sekarang lagi musim calicivirus, dan kucingnya sendiri baru meninggal karena calicivirus. Emang sih beberapa hari yang lalu, di tempat Tammy biasa nongkrong ada juga kucing yang baru meninggal kena calici.. Jadi apa itu calicivirus? Check it out!
 

Penyakit ini biasa menyerang kucing, menyebabkan gangguan pernafasan, luka sekitar bibir dan mulut seperti sariawan (ulkus oral), kadang disertai sakit persendian. Penyakit ini menyebabkan flu yang agak berat tetapi jarang menyebabkan komplikasi serius
.
Calicivirus termasuk salah satu penyebab gangguan pernafasan pada kucing. Penyakit saluran pernafasan bisa disebabkan sekelompok virus dan bakteri seperti Virus Feline Rhinotracheitis dan bakteri Chlamydia (sekarang Chlamydophila). Penyakit-penyakit ini dapat menyebabkan pilek dan mata berair. Calicivirus dan rhinotracheitis menyebabkan sekitar 85-90% dari seluruh penyakit pernafasan pada kucing.
Calicivirus tersebar di seluruh dunia dan dapat menyerang semua ras kucing. Vaksinasi telah mengurangi kejadian dan keparahan gejala klinis penyakit ini.
Calicivirus mempunyai beberapa strain, strain tertentu menyebabkan gejala yang berbeda seperti luka (ulkus) pada telapak kaki dan mulut. Sebagian besar gejala yang muncul biasanya suara menjadi serak, dan hilangnya nafsu makan.

Penyebaran virus
Penyebaran virus ini biasanya dengan kontak melalui air liur, cairan yang keluar dari hidung dan mata dan kadang kadang melalui kotoran kucing yang terinfeksi.
Virus  ini tahan terhadap berbagai desinfektan dan dapat bertahan di luar tubuh kucing hingga 8-10 hari. Banyak kucing yang telah sembuh tetap dapat menularkan penyakit ini meskipun tidak menunjukkan gejala sakit.
Virus ini sering menyerang kucing muda (kitten), rumah/tempat dengan jumlah kucing banyak dan tempat penampungan hewan. Wabah biasanya terjadi pada kandang/populasi kucing yang padat, ventilasi kurang baik, kandang yang kurang bersih, nutrisi kurang dan suhu lingkungan yang terlalu panas atau terlalu dingin.
 
Tanda-Tanda kucing terserang calicivirus
Penyakit ini berkembang secara cepat dan tiba-tiba. Kucing yang tadinya terlihat sehat bisa saja besoknya terlihat lesu dan sakit.
Tanda-tanda kucing sakit yang umum berupa bersin (tidak sebanyak Feline Rhinotracheitis), batuk, pilek, cairan berlebih dari mata dan hidung. Luka (ulkus) seperti sariawan pada hidung, mulut, lidah atau bibir yang menyebabkan kucing tidak mau makan karena kesakitan saat mengunyah makanan. Kadang-kadang ulkus juga terjadi di sela-sela cakar.  Demam tinggi, sulit bernafas akibat radang paru-paru (pneumonia)
 
Penanganan kucing sakit
Konsultasikan penanganan dan obat yang tepat dengan dokter hewan anda. Isolasi kucing yang sakit, jauhkan dari kucing lain, sebaiknya ditempatkan di ruangan yang terpisah aliran udaranya  dari kucing lain yang sehat. Beri makanan yang lunak, suapi bila kucing tidak mau makan. Beri nutrisi yang baik, bersihkan kotoran pada mata dan hidung. Pemberian antibiotik untuk mencegah infeksi sekunder yang disebabkan oleh bakteri.  Pada kasus penyakit yang berat diperlukan rawat inap dan infus.

Tips Tammy: Berikan campuran prescription diet A/D & bubur beras merah bayi instant (untuk tambahan kalori). Multivitamin bisa menggunakan Curcuma plus atau Biolysin (Sekitar 1-2ml tergantung anjuran dari dokter dan berat badan) 🙂

Pencegahan
Satu-satunya cara pencegahan adalah vaksinasi kucing secara teratur setiap tahun. Meskipun tidak 100 % melindungi kucing dari penyakit, kucing yang sudah divaksinasi mempunyai kemungkinan sembuh yang lebih tinggi dan cepat.
 

Segitu dulu Informasi tentang Calicivirus..
Kalau ada pertanyaan langsung mention Tammy di twitter @blackcat1366 (jangan comment kesini ya, terutama yg urgent, soalnya tammy jarang check blog).
Tetep pantengin timeline tammy di twitter, bakal ada lebih banyak lagi info, tips dan juga cerita-cerita yang bakal Tammy share ke kalian semua. Plus buat cat lovers yang punya cerita/pengalaman menarik tentang kucing, share ke Tammy dengan mengirimkan cerita kalian ke e-mail little.bcat@gmail.com. Jangan lupa cantumin alamat twitter kamu juga!
Dan juga terima kasih banyak buat kawan-kawan cat lovers yang udah follow Tammy, selalu mantengin timeline Tammy, dan juga yang udah nemenin tammy mention-mention’an malem-malem. Hahaha.. Semoga info & tipsnya bermanfaat buat cat lovers semua~~~ CMIIW~ Have a wonderful week cat lovers! Meeeooww~~ :3

 

Sumber: drh. Neno Waluyo S.

Repost from :
http://www.kucingkita.com/penyakit-kucing/feline-calicivirus-penyakit-menular-pada-kucing

Kehamilan dan Siklus Estrus pada Kucing

Siklus dan Organ-Organ Reproduksi Kucing
  • Pada dasarnya kucing adalah hewan yang tidak mempunyai siklus reproduksi teratur seperti manusia atau hewan lain. Pada manusia,sapi, anjing dan hewan lainnya, siklus reproduksi terjadi secara periodik dan teratur. Oleh karena itu anjing dan manusia rutin mengalami menstruasi.
  • Kemiripan lain anjing dan manusia dalam hal reproduksi adalah dalam hal pelepasan sel telur dari indung telur. Dalam bahasa kedokteran sering disebut ovulasi.Pada manusia dan anjing ovulasi terjadi secara rutin dan spontan.
  • Kucing sedikit berbeda. Siklus reproduksi kucing tidak berlangsung teratur dalam periode tertentu. Tahap birahi/minta kawin (estrus) pada kucing dipengaruhi oleh berbagai hal. salah satunya adalah lama matahari bersinar dalam satu hari (day light time).
  • Di negara dengan empat musim, lama matahari bersinar berbeda antara musim panas dan musim dingin. Kucing biasanya minta kawin pada musim dimana matahari bersinar lebih lama.
  • Lain lagi dengan negara-negara tropis seperti Indonesia yang lamanya matahari bersinar relatif tidak berubah terlalu banyak. Di daerah tropis, siklus reproduksi kucing relatif lebih teratur dengan periode 1-1.3 bulan.
  • Penis kucing jantan memiliki tulang seperti duri yang mengarah ke belakang. Ketika penis dikeluarkan, duri ini akan menggaruk dinding vagina kucing betina. Stimulasi ini diperlukan agar terjadi ovulasi pada kucing betina.
  • Beberapa cat lovers sering salah mengartikan pendarahan yang terjadi pada kucing merupakan menstruasi. External Bleeding, atau disebut juga dengan pendarahan keluar. Pada siklus menstruasi pendarahan keluar terjadi akibat adanya arteri spiral yang mengalami konstriksi bersamaan dengan luruhnya endometrium bagian (pars) fungsionalis. Pada fase estrus tidak terjadi pendarahan keluar, yang terjadi adalah adanya perombakan endometrium dan sel-sel yang sudah tidak dibutuhkan akan dimakan oleh sel-sel darah putih pada tubuhnya sendiri. Pendarahan keluar yang terjadi pada kucing biasanya di sebabkan oleh keguguran, infeksi bakteri dan lain sebagainya. Bawa segera kucing kamu ke dokter hewan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut bila terjadi pendarahan! 
  • Kucing memiliki dua rahim, sehingga kucing dapat memiliki anak dari 2 pejantan yang berbeda. Semakin besar tubuh kucing, semakin besar rahim yang mereka miliki. Dan semakin besar rahim, semakin besar bayi kucing yang akan lahir juga semakin banyak yang akan lahir. Contoh pada kucing-kucing ras bertubuh besar seperti persia bisa memiliki anak 5 hingga 7 ekor dalam sekali kehamilan dengan porsi tubuh bayi hampir dua kali lipat kucing domestik indonesia. Pada kucing-kucing domestik indonesia, umumnya memiliki anak 2-4 ekor dalam sekali kehamilan.
  • Terdapat 5 (lima) tahap masa birahi :
    1. Anestrus. Pada tahap ini biasanya sering terlihat di awal musim penghujan.Pejantan tidak tertarik pada betinanya dan sebaliknya.
    2. Proestrus. Pada tahap ini berlangsung sekitar 1-2 hari pada beberapa indukan tetapi tidak selalu kelihatan. Betina biasanya memanggil si jantan, berguling-guling dan menggosok-gosokan badannya di lantai. Tetapi belum mengizinkan si jantan untuk mendekatinya.
    3. Estrus. Pada tahap ini adalah masa subur berlangsung sekitar 1 (satu) minggu. Betina akan mengajak si jantan untuk mengawininya. Perkawinan bisa berlangsung sekitar 5-10 menit. Setelah terjadi perkawinan si betina akan membersihkan dirinya (menjilati kemaluannya), berguling-guling dan tidak mengizinkan siapapun untuk mendekatinya selama beberapa saat. Perkawinan ini akan dilakukan berulang-ulang. Yang harus diperhatikan, kucing pejantan harus mempunyai tempat untuk menghindar, karena setelah terjadi perkawinan si betina biasanya akan bertindak agresif (marah/galak). Perubahan dari tahap Proestus ke tahap Estrus dapat terjadi hanya beberapa jam.
    4. Interestrus/Interfollicular. Bila kucing betina tidak dikawinkan maka akan masuk pada tahap ini kemudian akan masuk tahap Pro Estrus lalu masuk ke tahap Estrus lagi. Begitu seterusnya selama 1 (satu) minggu.
    5. Metestrus. Bila kucing betina dikawinkan dan dibuahi (tetapi tidak hamil) maka akan masuk ke tahap ini. Pada tahap ini akan berlangsung selama 5-7 minggu. Jadi, bila memiliki kucing betina ingin minta kawin (beger), cepat-cepat di kawinkan.
Lama kehamilan
  • Masa kebuntingan kucing bervariasi antara 59-70 hari, rata-rata 63-65 hari. Cara gampang mengingat adalah dengan membandingkan dengan manusia. Manusia hamil selama 9 bulan, sedangkan kucing 9 minggu.
  • Semakin awal anak kucing lahir, bobot lahir dan ketahanannya semakin kecil. Anak kucing yang lahir pada 59 hari masa kebuntingan, memerlukan perhatian ekstra agar dapat hidup dan terus berkembang.
  • Anak kucing yang lahir pada hari ke 65-70 mempunyai bobot lahir yang lebih besar. Mereka cenderung lebih kuat dan agresif menyusu pada induknya.
  • Waktu kelahiran tergantung pada interaksi induk dan anak kucing yang ada di rahim. Proses kelahiran dimulai dengan pelepasan beberapa hormon reproduksi dari anak. Induk kucing merespon dengan cara melepaskan hormon-hormon reproduksi lain yang banyak berperan dalam proses kelahiran.
Banyak Bapak
  • Kucing adalah hewan superfekunditas. Artinya dari satu kelahiran, anak kucing bisa saja mempunyai bapak yang berbeda-beda.
  • Bila pada waktu birahi kucing dikawini oleh beberapa pejantan, pada saat kelahiran nanti, bisa saja masing-masing pejantan tersebut mempunyai anak.
  • Di keluarga kucing yang berukuran besar seperti singa, adalah hal biasa bila terjadi pembunuhan anak singa oleh pejantan dominan. Hal ini biasa terjadi pada saat seekor singa baru saja mengambil alih pimpinan kelompok. Singa baru tersebut akan berusaha membunuh semua anak singa dari pemimpin sebelumnya.
Resiko selama kehamilan


  • Periode kritis masa kehamilan terjadi selama tiga minggu pertama. Berbagai infeksi penyakit dan obat-obatan dapat mempengaruhi perkembangan janin. Contohnya jika induk kucing yang sedang hamil tersebut terekspos terhadap virus panleukopenia, anak kucing yang lahir biasanya mengalami kerusakan otak parah.
  • Begitu pula jika selama masa kehamilan, induk kucing divaksinasi. Perkembangan janin akan terganggu. Induk kucing harus divaksinasi sebelum masa kehamilan (sebelum kawin). Sehingga kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu meningkat dan sebagian dapat diturunkan kepada anaknya dalam bentuk kekebalan pasif.

 

 

Hormon kehamilan


  • Selama kehamilan, produksi hormon progesteron dalam tubuh meningkat dengan tajam, mencapai puncaknya sekitar hari ke-35 setelah kawin. Pada saat inilah kucing menjadi lebih tenang dan perut mulai terlihat semakin besar.
  • Masa mengandung kucing berlangsung selama 59 70 hari. Beberapa hari terakhir sebelum lahir, induk menjadi gelisah dan mulai mencari tempat tenang untuk melahirkan. Induk kucing berusaha meningkatkan bau tubuhnya didaerah sekitar tempat melahirkan, untuk mempermudah anak-anaknya kembali setelah bermain disekitar sarang.
  • Seiring mendekatnya waktu kelahiran, nafsu makan induk kucing mulai hilang. Gelisah dan nafas mulai terengah-engah disertai kontraksi.
  • Tips untuk kucing yang akan melahirkan:

 

 


  •  Siapkan kandang, handuk/kain tebal, lampu pijar max.15 watt (supaya kucing tidak kepanasan), koran dan sarung tangan karet (kalau tidak ada, cuci tangan dengan desinfektan sebelum memegang bayi kucing). Biasanya kucing yang biasa tinggal dengan manusia sejak kecil (bukan kucing yang pernah liar) tidak akan memakan anaknya kalau bayinya kita pegang. Namun, lebih baik menyediakan sarung tangan karet untuk berjaga-jaga dan agar lebih steril.
  • Alasi kandang dengan koran, kemudian taruh handuk/kain tebal di atas koran.
  • Pasang lampu pijar di dalam kandang.
  • Masukkan kucing ke dalam kandang dan biarkan kucing betina tidur di atas alas handuk/kain.
  • Bayi kucing yang lahir dengan posisi kaki belakang terlebih dahulu, biasanya akan berakhir sungsang (nyangkut). Gunakan sarung tangan karet, pegang lembut bayi kucing. Kemudian goyang-goyang sedikit bagian kepala bayi dengan lembut. Tarik dengan lembut sambil mendorong bagiang vulva induk ke arah dalam. Teruskan hingga telinga bayi kucing berhasil keluar dari vagina. (Biasanya yang membuat bayi kucing tersangkut saat di lahirkan adalah bagian telinganya, karena pada bagian itu kepala memiliki diameter yang lebih besar). Taruh bayi kucing di dekat puting induk, dan biarkan induk kucing memakan placenta (kalau placentanya belum keluar, jangan tarik ari-ari bayi kucing, biarkan kontraksi rahim induk kucing yg mengeluarkan placenta.)
  • Bila induk kucing tidak mau memakan placenta, cepat buang placenta dari kandang agar tidak membusuk.
  • Sekitar sejam setelah melahirkan, biasanya induk kucing jadi lebih lapar dan haus. Sediakan air matang yang bersih untuk minum induk dan juga makanan kaleng/basah di dalam kandang segera setelah sekiranya induk kucing telah selesai melahirkan.
  • Bila ada pendarahan beberapa jam setelah induk melahirkan, segera bawa ke dokter hewan untuk tindakan lebih lanjut!

 

 

 Semoga #BCTips dan #BCInfo nya berguna buat cat lovers~~~ CMIIW! Keep follow my twitter timeline @blackcat1366. Have a great day cat lovers~~~ ^ㅅ^
Sumber:

Anemia pada Kucing

Anemia merujuk istilah kedokteran yang berarti kurangnya sirkulasi sel darah merah (RBC) atau Haemoglobin (Hb) atau keduanya. Kekurangan kedua kompenen tersebut didalam sirkulasi darah dapat menyebabkan gangguan fungsi organ, karena sel darah merah berfungsi mengangkut dan menyebarkan oksigen ke seluruh tubuh.

Gusi berwarna pucat (Sumber: vcahospitals.com)

Pada kucing terdapat dua tipe Anemia yaitu Regenerative Anemia dan Non-regenerative Anemia. Menurut Dr Caroll, dikutip dari petMD,”Regenerative anemia lebih umum menyerang kucing yang lebih muda dan non-regenerative anemia lebih umum menyerang kucing yang sudah lanjut usia.”

  • Regenerative Anemia. Anemia ini disebabkan oleh kehilangan darah mendadak atau akut. Penyebabnya dapat dikarenakan adanya parasit, cedera, infeksi, penyakit autoimun, keracunan makanan/obat, atau penyakit seperti kanker.
  • Non-regenerative Anemia. Tipe yang satu ini disebabkan oleh penyakit kronis yang menyerang sistem organ seperti kegagalan fungsi ginjal.

Apa saja gejala yang perlu diwaspadai?

Gejala yang paling mudah untuk mendeteksi anemia adalah tubuh lemas dan gusi berwarna putih atau merah muda pucat. Selain itu kucing yang terkena anemia akan mudah lelah, terlihat seperti kehilangan stamina, serta kehilangan nafsu makan. Pada beberapa kondisi, anemia juga menyebabkan suhu tubuh Si Puss menurun. Tes laboratorium akan mempermudah kita untuk mengetahui apakah Si Puss terkena anemia atau tidak.

(Baca juga: Data Fisiologi Kucing)

Bagaimana cara mendiagnosa Anemia?

Dokter hewan akan melakukan beberapa test laboratorium untuk dapat mendiagnosis adanya anemia. Beberapa cek darah akan dilakukan dalam satu rangkaian tes yang disebut sebagai Complete Blood Cell Count (CBC). Salah satu yang paling umum adalah tes hematokrit atau Packed Cell Volume (PCV). Pada tes ini, sampel darah yang diambil akan dipisahkan dengan plasma darah kemudian dihitung jumlah sel darah. Dalam keadaan normal, sel darah merah berjumlah sekitar 24%-40% dari total volume darah kucing. Apabila PCV berjumlah kurang dari 25%, maka Kucing tersebut positif terkena anemia. Test darah lain yang umum adalah tes Haemoglobin dan tes penghitungan sel darah merah.

Pengobatan

Apabila anemia tidak disebabkan oleh penyakit kronis, maka anemia dapat diobati dengan transfusi darah maupun vitamin. Namun menentukan penyebab anemia pada Si Puss juga sangat penting. Contohnya jika Si Puss terkena regenerative anemia dikarenakan parasit darah. maka Dokter Hewan akan memberikan obat untuk membunuh parasit penyebab anemia.

Jika Si Puss mengalami kegagalan fungsi ginjal, maka Dokter Hewan akan menyarankan kalian agar Si Puss mendapat perawatan hormon jangka panjang. “Dengan penyakit ginjal, kamu mencoba untuk menjaga jumlah darah stabil di 20-an untuk memelihara kualitas hidup (yang lebih baik-red),” kutip Dr. Lund dari petMD.

Anemia juga bisa disebabkan oleh penyakit autoimun, dimana tubuh menyerang sel darah yang sehat. Biasanya dokter hewan akan memberikan resep obat steroid untuk mencegah kehilangan sel darah merah.

Anemia bisa berakibat fatal terhadap nyawa Kucing. Sebagai contoh, anemia yang dikarenakan oleh Feline Leukemia dapat menyebabkan kematian. Kasus anemia akut seperti kehilangan darah tiba-tiba dikarenakan kecelakaan atau cedera juga sangat berbahaya.

Nah kalau kalian mencurigai Si Puss terkena Anemia, sebaiknya langsung bawa Si Puss ke dokter hewan terdekat ya. Karena semakin cepat diketahui penyebabnya, semakin cepat juga jiwa Si Puss dapat tertolong.

Sumber: petmd.com & vcahospitals.com

Informasi Fisiologi Kucing

Si Puss tiba-tiba demam?

Sebelum kalian ke dokter hewan, coba ambil buku kalian dan catat beberapa informasi penting dibawah ini:

  • Suhu badan per-rektal (oC) : 38-39,2
  • Denyut jantung (per menit) : 120-130
  • Pernafasan (per menit) : 15-20
  • Dewasa kelamin (bulan) : 8-10
  • Masa birahi (per tahun) : 2-3 kali
  • Waktu subur (estrus) mulai hari ke- : 10-12
  • Masa mengandung (hari) : 55-57
  • Umur kawin yang baik untuk jantan (tahun) : 2
  • Umur kawin yang baik untuk betina (tahun) : 1,5
  • Jumlah anak untuk ras kecil (ekor) : 2-4
  • Jumlah anak untuk ras besar (ekor) : 4-6
  • Masa sapih (minggu) : 6-7
  • Kesempatan hidup (tahun) : 15-20

Informasi diatas juga penting sekali untuk kalian yang akan melakukan penyelamatan terhadap kucing loh. Jadi jangan sampai catatan kalian hilang ya…

Sumber: P3K Anjing & Kucing oleh Drh.Dharmojono (1999)